TEKNIS BUDIDAYA KAKAO
PERSIAPAN BENIH ATAU BIBIT
Bibit hasil kultur jaringan (somatic embryogenesis)
Bibit hasil kultur jaringan (somatic embryogenesis)
- Rendam benih selama 1-5 jam
- Benih mulai berkecambah 4-5 hari
- Bibit dari biji diletakan dipolibag
MEDIA BIBIT KAKAO
Pukan/pupuk kandang/kompos matang = 25-50 kg+ Natural GLIO diamkan 1-2 minggu dan siap digunakan sebagai campuran media pembibitan dengan perbandingan : tanah subur : (pukan+GLIO) : Pasir yaitu 2:1:1
Pukan/pupuk kandang/kompos matang = 25-50 kg+ Natural GLIO diamkan 1-2 minggu dan siap digunakan sebagai campuran media pembibitan dengan perbandingan : tanah subur : (pukan+GLIO) : Pasir yaitu 2:1:1
PEMUPUKAN BIBIT
Umur bibit 4-6 bulan
Semprot sebulan sekali + pupuk makro dosis 4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK /tangki
Semprot sebulan sekali + pupuk makro dosis 4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK /tangki
Tabel Pemupukan Tanaman Kakao
Umur
(fase)
|
1 thn
|
Jenis Pupuk ( Makro )
|
1 thn
|
Jenis Pupuk (Makro)
|
||||||
Urea
|
TSP
|
KCI
|
Kies
|
POC NASA
|
HORMONIK
|
SPR
|
PWR
|
|||
Bibit
|
g/bbt
|
5
|
7
|
4
|
4
|
Ttp/t
|
4
|
1
|
3kg/ha
|
-
|
0-1 th
|
g/ph/t
|
25
|
33
|
20
|
40
|
Ttp/t
|
4
|
1
|
3kg/ha
|
-
|
1-2 th
|
g/ph/t
|
45
|
60
|
35
|
40
|
Ttp/t
|
4
|
1
|
3kg/ha
|
-
|
2-3 th
|
g/ph/t
|
90
|
120
|
70
|
60
|
Kg/ha
|
-
|
-
|
3
|
3-6
|
3-4 th
|
g/ph/t
|
180
|
240
|
135
|
75
|
Kg/ha
|
-
|
-
|
3
|
3-6
|
4-5 th
|
g/ph/t
|
220
|
240
|
170
|
120
|
Kg/ha
|
-
|
-
|
3
|
3-6
|
Sumber : Puslit Kopi dan Kakao
Pemupukan : harus memperhatikan kebutuhan tanaman secara
dosis , jenis, waktu, dan sasaran untuk kelestarian tanaman budidaya.
PENANAMAN KAKAO
- Tanam bibit dengan membuka kantong plastik (bola tanah jangan sampai pecah).
- Taburkan pupuk kandang yang sudah diperam dengan GLIO kurang lebih 10 hari sebagai campuran media.
- Pemangkasan : penting dilakukan dalam budidaya tanaman kakao untuk perawatan dan kontinuitas produksi, tetapi harus memperhatikan kondisi pertumbuhan tanaman.
- Jangan melakukan pemangkasan wiwilan selagi tanaman kakao sedang berbunga atau berbuah kecil karena dapat menyebabkan kering dan rontok .
Diberikan sampai dengan umur 2,5 tahun dengan interval 2-3 bulan sekali
POWER NUTRITION
Diberikan setelah umur 2,5 tahun dengan interval 2-03 bulan sekali
Diberikan setelah umur 2,5 tahun dengan interval 2-03 bulan sekali
PANEN
Pemetikan dilakukan terhadap buah yang masak tetapi jangan terlalu masak. Potong tangkai buah dengan menyisakan sepertiga bagian tankai buah. Pemetikan sampai pangkal buah akan merusak bantalan bunga sehingga pembentukan bunga terganggu. Buah yang dipetik umur 5,5-6 bulan dari berbunga, warna kuning atau mewrah.
Pemetikan dilakukan terhadap buah yang masak tetapi jangan terlalu masak. Potong tangkai buah dengan menyisakan sepertiga bagian tankai buah. Pemetikan sampai pangkal buah akan merusak bantalan bunga sehingga pembentukan bunga terganggu. Buah yang dipetik umur 5,5-6 bulan dari berbunga, warna kuning atau mewrah.
PENGOLAHAN HASIL
Fermentasi tahap awal pengolahan biji kakao terkait kualitas hasil . Bertujuan mempermudah menghilangkan pulp, menghilangkan daya tumbuh biji, merubah warna biji dan mendapatkan aroma dan citaras yang enak.
Fermentasi tahap awal pengolahan biji kakao terkait kualitas hasil . Bertujuan mempermudah menghilangkan pulp, menghilangkan daya tumbuh biji, merubah warna biji dan mendapatkan aroma dan citaras yang enak.
Pengeringan, biji kakao yang telah difermentasi dikeringkan
agar tidak terserang jamur dengan sinar matahari langsung (7-9 hari) atau
dengan kompor pemanas suhu 60-70 derajat C (60-100 jam). Kadar air yang baik
kurang dari 6%.
Sortasi, untuk mendapatkan ukuran tertentu dari biji kakao
sesuai permintaan. Syarat mutu biji kakao adalah tidak terfermentasi maksimal 3
% kadar air maksimal 7 %, serangan hama penyakit maksimal 3 % dan bebas
kotoran.
HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN KAKAO
Yang terbaik adalah pengendalian penyakit terpadu. Yaitu penggunaan musuh-musuh alami dan memadukan cara-cara budidaya yang tepat. Namun jika serangan hama penyakit melebihi ambang ekonomi baru boleh menggunakan pengendali secara kimia.
Yang terbaik adalah pengendalian penyakit terpadu. Yaitu penggunaan musuh-musuh alami dan memadukan cara-cara budidaya yang tepat. Namun jika serangan hama penyakit melebihi ambang ekonomi baru boleh menggunakan pengendali secara kimia.
PENYAKIT KAKAO
a. Penyakit Busuk Buah disebabkan oleh Phinthopthora palmivora, Pencegahan Semprot Natural GLIO+ POC NASA .
b. Penyakit Jamur Upas disebabkan oleh Corticium salminicolor : kurangi kelembaban, kerok dan pencegahan oleskan batang atau ranting dengan Natural GLIO + HORMONIK .
C. Penyakit Akar Hitam penyebab Roselina bunodes dan R. Arcuata . Ditandai dengan daun kuning, layu, menggantung dan gugur . Pencegahan sejak awal dengan Natural GLIO yang telah dicampur pupuk kandang matang .
d. Penyakit Akar Coklat penyebab : Fomes lamaoensis atau pelinus lamaoensis pencegahan dengan Natural GLIO yang telah dicampur pupuk kandang matang .
e. Penyakit Bercak Coklat Pada Daun oleh Cercospora cafeicola Berk Et Cook Pencegahan dengan Natural GLIO .
f. Penyakit Mati Ujung Pada Ranting . Penyebabnya Rhizoctonia . Pencegahan sejak awal gunakan Natural GLIO
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810 , dosis kurang lebih 5 ml (setengah tutup/ttangki).
HAMA KAKAO & CARA MENGATASINYA
b. Ulat Jaran/Kuda (Dasychira inclusa, Famili Limanthridae).
Pengendalian : dengan musuh alami predator apanteles mendosa dan carcelia spp, semprot PESTONA
c. Parasa Lepida dan Ploneta diduca (Ulat srtengenge) menyerang kuncup bunga , buah muda, ranting ,dan daun muda.
Pencegahan gunakan PESTONA
d. Kutu-Kutuan (Pseudococcus lilancinus) menyerang pada pangkal buah, buah yang masih kecil. Pengendalian : tanaman dipangkas lalu dibakar, dengan musuh alami predator, Scymus sp, semut hitam, parasit coccophagus pseudococci, BVR atau PESTONA .
e. Helopeltis antoni menusukan avipositor untuk meletakkan telurnya kedalam buah yang masih muda, tunas dan pucuk daun mudaa.
Pengendalian dengan PESTONA dosis 5-10 cc/liter (pada buah terserang) , hari pertama semprot stadia imago, hari ke-7 dilakukana terhadap nimfa yang masih hidup, sehingga pengendalian benar-benar efektif, sanitasi lahan, pembuangan buah terserang.
f. Cacao Mot (Ngengat buah) , Acrocercops cranerella (famili : Lithocolletidae). Serangan pada buah muda.
Pengendalian : sanitasi lingkungan kebun, menyelubungi buah coklat dengaan kantong plastik yang bagian bawahnya tetap terbuka (kondomisasi), pelepasan musuh alami semut hitam dan semprot dengan jamur antagonis Beauvaria bassiana BVR dan PESTONA
g. Penyakit Busuk Buah (phytopthora palmivora)
Gejala : serangan dari ujung buah atau pangkal buah nampak kecoklatan pada buah yang telah besar dan buah kecil akan langsung mati.
Pengendalian : membuang buah terserang atau dibakar, pemangkasan teratur semprot dengan GLIO.
h. Jamur Upas (Upasia salmonicolor), Menyerang batang dan cabang . Pengendalian : kerok dan olesi batang atau cabang terserang dengan GLIO + HORMONIK , pemangkasan teratur, serangan berlanjut dipotong
Untuk Konsultasi, Pemesanan Produk NASA serta Pendaftaran Distributor Baru NASA, Hubungi kami Telp/Sms/Wa : 085-225-959595
0 Response to "Teknis Budidaya Tanaman Kakao Nasa"
Posting Komentar